Film bertema pendidikan memiliki kecenderungan mengangkat tokoh utama cerdas, yang akan menjadi kerugian besar kalau ia sampai putus sekolah. Sedeng Sang berbeda.
Istirahatlah Kata-kata adalah ilustrasi tentang zaman ketika kekerasan, penculikan, dan pembunuhan adalah makanan sehari-hari. Sebaliknya aksi massa, demonstrasi di jalan, dan pengorganisiran di akar rumput adalah anomali.
Warkop DKI Reborn berdurasi panjang bukan karena ingin mengangkat banyak hal. Namun karena ingin film ini panjang, maka para pembuatnya memasukkan banyak hal. Jangan lupa juga masukkan behind-the-scene di belakang film. Makin panjang, makin lama, makin asyik.
Tiga Dara (1957) lebih dekat dengan film-film musikal ala Hollywood—jenis film populer kala itu. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Tiga Dara merupakan hasil kompromi Usmar Ismail, alias proyek untuk cari uang. Ada apa sebenarnya?
Worked Club penuh dengan lapisan-lapisan makna yang dapat menjebak persepsi, namun tetap hadir dalam bentuk film, dikemas dalam ruang persegi panjang dengan rasio 16:9. Menonton Worked Club tidak berkelindan dengan cerita tertentu, karena setiap gambar dan suara dalam film ini merupakan upaya untuk menggariskan batas antara realitas film dengan realitas di luar sana.
Penjelajahan akan makna kelamin dalam Prenjak terhitung langka dalam film-film Indonesia—yang umumnya masih mengeksploitasi, ataupun takut setengah mati untuk menampilkan, penis dan vagina.
Dunia nyata, sewajar apapun itu, juga terdiri dari kondisi-kondisi serupa hutan dan Hotel dalam The Lobster. Kadang berbahagia dalam kesendirian, kadang merindukan dekapan kekasih. Pada akhirnya, kita pun tidak menemukan yang mana yang paling benar, karena cinta itu bergerak dengan sendirinya.
Latar Two Days, One Night memang Belgia, tapi konteks yang dibawanya bisa berhubungan dengan kehidupan masyarakat manapun, termasuk Indonesia. Sangat mudah membayangkan cerita yang sama terjadi di Indonesia, entah itu pada pelayan restoran, penjaga warnet, kuli toko, penjual burung, ataupun sopir ojek.